Untung dan rugi adalah bagian dari trading. Dari beberapa buku trading yang saya baca & wejangan dari para Guru Trading yang telah sukses, untuk menjadi seorang trader yang berhasil, trader harus rela membatasi kerugiannya dan melangkah ke trading berikutnya yang lebih menguntungkan.
Cut loss atau stop loss adalah sebuah pembahasan yang hangat bagi kebanyakan trader. Sekalipun demikian, cut loss sering kali menjadi bagian yang sangat disesalkan oleh banyak trader karena mereka tidak berani melakukannya atau karena terlambat melakukan cut loss.
Kita harus akui, bagian yang paling sulit dilakukan dalam trading adalah cut loss yang disebabkan oleh efek psikologis dan emosional trader. Seperti, berharap, rasa takut, serakah, tidak mau mengakui kesalahan/mempertahankan pendapat yang salah. Jika kita bisa mengendalikan emosi, maka kita dapat mengendalikan trading kita. Saat kita bisa mengendalikan trading berarti kita dapat mengontrol kerugian yang terjadi.
Banyak trader yang sangat sulit menggunakan stop loss karena mereka berpikir transaksi yang rugi itu menunjukkan bahwa mereka telah gagal. Jangan melebih-lebihkan kenyataan yang ada, kita bukanlah cerminan dari hasil trading yang kita lakukan, apapun itu, untung ataupun rugi. Jangan menyalahkan diri dan merasa minder karena kerugian yang ada.
Cara yang terbaik untuk menghilangkan atau paling tidak meminimalkan efek emosional tersebut adalah dengan menggunakan STOP LOSS. Karena dengan menggunakan STOP LOSS, transaksi akan ditutup secara otomatis ketika harga menyentuh titik proteksi.
Saya akan menunjukkan perhitungan sederhana dalam penggunaan STOP LOSS sehingga pada akhir periode trading kita tetap bisa menghasilkan keuntungan.
Jika kita ingin mendapatkan profit 10 s/d 30%, sebelumnya kita harus memperhitungkan berapa besaran RISIKO yang bisa kita toleransi. Katakanlah dalam setiap trading kita memberi batasan 3% dari keseluruhan modal kita. Maka saat kita
RUGI BERTURUT-TURUT SEBANYAK 33 KALI BARU MODAL KITA HABIS/MC. (Perhitungannya 33 kali trading x 3% = 99%).
Jika dalam perjalanan trading tersebut kita mengalami kerugian sebanyak 33 kali secara berturut-turut, berarti ada masalah dalam trading plan & trading rule yang kita buat. Bila hal tersebut terjadi, berarti kita harus kembali mengevaluasi cara kita menganalisis market & mengevaluasi cara kita dalam menempatkan posisi Entry ataupun Exit dalam market.
Selanjutnnya, jika kita sudah menetapkan besaran Resiko dalam setiap posisi trading yang kita lakukan, selanjutnya tentulah kita mengharapkan Reward (Profit) dari setiap trade yang kita lakukan.
Setiap kali trading kita menetapkan Resiko sebesar 3% dari modal, kemudian kita menetapkan Reward sebesar 6% (2 kali lipat dari Resiko, atau Risk to Reward Ratio 1:2) dan dengan minimal mendapatkan 4 kali Profit dari 10 kali trading (40% win ratio) maka di akhir periode trading kita akan tetap menghasilkan profit & modal kita akan jauh dari MC.
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat simulasi di bawah ini :
Dari simulasi diatas,
kita cukup MINIMAL 4 kali Profit dari 10 kali trading yang kita lakukan selama satu minggu (40% win ratio). Dengan perhitungan tersebut kita bisa mendapatkan 24% selama SEBULAN !!!
Dengan rincian kita mendapatkan
akumulasi profit rata-rata 6% seminggu X 4 minggu = 24% sebulan, maka kita tidak harus mengejar 10x Profit (100% win ratio) karena hal tersebut cukup mustahil.
Semoga dari tulisan sederhana tentang pentingnya memberi proteksi dalam setiap posisi trading yang kita ambil tersebut bisa menjadi pengingat untuk saya pribadi agar bisa menjadi lebih disiplin dalam trading & juga semoga bermanfaat untuk semua teman-teman trader dalam forum ini.
Salam Sukses & Happy Trading ya