kapankah polemik investasi bodong berakhir di Indonesia?

Apakah ini karena bapepti obral ijin, tidak mendengarkan saran dari otoritas lain seperti Bank Indonesia dan OJK?

Apakah ini karena bapepti obral ijin, tidak mendengarkan saran dari otoritas lain seperti Bank Indonesia dan OJK?

BUKAN ! Tetapi tidak ada payung hukum yang secara spesifik yang mengatur karena selama ini payung hukum positif yg ada untuk dunia trading dibuat bukan oleh ahli2 dan trader2 yang berkecimpung lama di dunia ini akibatnya banyak aturan2 yang ga jelas dan tidak bisa beradaptasi dengan perkembangan jaman ! Seharusnya kalo mau me-reformasi hukum positif dunia trading di indon harus ajak duduk bersama semua kalangan dan pihak2 khususnya para pegiat2 dunia trading baik retail maupun institusi duduk bersama sharing apa saja yang dibutuhkan dalam peraturan2 dunia trading dan investasi ini ... jangan memaksakan hukum yang ngga jelas dan sudah tidak bisa beradaptasi dengan perkembangan jaman yang akibatnya meng-ilegal2kan sesuatu yang sebenarnya legal atau justru yang terjadi sebaliknya karena akibat peraturan per-UU hukum positif yang ga jelas menjadi serba kabur dan abu2 dimana menjurus ke praktik2 kotor dan korupsi ...

kayaknya susah ama tya buat undang2, akhirnya ya jadi repot sendiri, contohnya kayak ksp indosurya, yang ditilep ribuan hingga dana yang hilang 6 trilliun, bingung juga gw, lom lagi tipuan robot trader, asuransi dsb

Penipuan investasi bodong aneh bin ajaib bagi masyarakat sudah berlangsung lama dan tidak kapok-kapok. Budaya masyarakat kita gampang percaya saja apalagi bicara tentang "uang"dan keuntungan, cenderung tidak pakai logika. Tidak berpikir bagaimana investasi itu bekerja. Percaya saja apalagi yang menawarkan adalah teman , bos kita, ataupun Public Figure. Kita pun termakan dengan jargon2 seperti financial freedom ala Robert kiyosaki, Warren Buffet, selain itu video-video pamer kekayaan di sosial media yang disebut flexing makin menggiurkan otak dan emosi korban-korbannya, inilah mengapa investasi bodong itu tidak pernah hilang dimuka bumi ini.

kayaknya susah ama tya buat undang2, akhirnya ya jadi repot sendiri, contohnya kayak ksp indosurya, yang ditilep ribuan hingga dana yang hilang 6 trilliun, bingung juga gw, lom lagi tipuan robot trader, asuransi dsb

Sebenarnya ngga susah yang buat jadi susah ya oknum2 yang kerap membuat sesuatu yg simpel dibuat jadi kompleks dan njlimet + bukan pelaku di pasar alias bukan trader yang terjun langsung di lapangan akhirnya begitulah jadilah aturan2 yang tidak jelas dan serba abu2 dimana ujung2nya berujung pada KKN. Kalo soal Robot Trading sebaiknya Kita tidak boleh men-judge itu tipu sebelum ada keputusan pengadilan sesuai dengan pasal 1 ayat 1 KUHP memang ada beberapa robot2 trading yang terindikasi jelas nipu tetapi beberapa Robot Trading yang memberikan password investor Kita masih belum bisa langsung menyatakan itu penipuan harus dibuktikan dahulu secara empiris dan logis agar penetapan hukum benar2 solid dan tidak mengindahkan unsur2 keadilan ... tetapi kalo robot trading yang tidak memberikan password investor sehingga tidak jelas OP dan Close posisinya 90% itu unsur penipuan krn kemungkinan besar ponzi tidak seperti yg memberi password trading krn dengn adanya password trading Kita bisa lihat dia punya OP.

Penipuan investasi bodong aneh bin ajaib bagi masyarakat sudah berlangsung lama dan tidak kapok-kapok. Budaya masyarakat kita gampang percaya saja apalagi bicara tentang "uang"dan keuntungan, cenderung tidak pakai logika. Tidak berpikir bagaimana investasi itu bekerja. Percaya saja apalagi yang menawarkan adalah teman , bos kita, ataupun Public Figure.

Penipuan dimana2 itu ada bung mau di bisnis riil juga ada Kita harus berpikir realistis dan tidak mudah asal menuduh terutama sebelum ada keputusan pengadilan Kita tidak boleh mudah menyebut itu penipuan karena bisa saja yg melontarkan tuduhan menipu itu justru yang menipu krn bisa saja dia kalah trading mau uangnya balik dicari2 celah supaya uangnya bisa balik lagi dgn menuduh pihak2 ttt sbg penipu kalo sudah begitu yg nipu yg mana ? Itu bukan soal gampang percaya bung tetapi itu sifat alami manusia dan FEAR & GREED dari dulu sampai sekarang dua hal inilah penyebab kehancuran tapi juga bisa menjadi batu lompatan kesuksesan tergantung dari nasib dan orangnya sendiri bagaimana ia bisa menyeimbangkan Fear & Greed tsb .

Kita pun termakan dengan jargon2 seperti financial freedom ala Robert kiyosaki, Warren Buffet, selain itu video-video pamer kekayaan di sosial media yang disebut flexing makin menggiurkan otak dan emosi korban-korbannya, inilah mengapa investasi bodong itu tidak pernah hilang dimuka bumi ini.

Jangan katakan Kita mas/mba krn tidak semua orang spt itu gampang termakan bujuk rayu seseorang dan sekali lagi sebelum ada putusuan pengadilan jangan sekali2 memberi cap penipu krn bisa membuka celah yg mencap penipu itu dituntut balik oleh pihak sana krn belum ada ketok palu dari hakim alangkah bijak Kita menunggu putusan dan penetapan pengadilan baru bisa Kita cap mereka sebagai penipu ... Mental kerap mencari kambing-hitam itu harus dibuang jauh2 kalo ngga ya spt ayam dgn telor mana yg muncul duluan kal ongga akan terjadi dan terulang kembali lalu nuduh si A nipu si B ci poa dst padahal yg salah itu diri sendiri ! Pertama kenapa tidak mempelajari dahulu ... Due Dilligence baca dulu kontrak2 elektronik sebelum centang Disclaimer meski tulisannya kecil2 kalo ngga kenapa yg teriak2 merasa ditipu bisa trading sambil banting2 Laptop berarti org tsb sudah tanda tangan elektronik (centang) dan "dianggap" sudah baca Disclaimer yg artinya org tsb sdh bisa akses platform trading setelah tanda tangan elektronik tapi kalah trading lalu cari cara untuk mengembalikan uang lossnya lagi dgn membuat kekalahan loss tradingnya sbg sebuah bentuk penipuan ... kalo seandainya terduga penipuan tsb memiliki pengacara yg hebat salah2 bisa dituntut balik (untungnya saat ini belum ada dan nampaknya tidak ada yg berani ambil kasusnya krn sebagian besar tidak mengerti dunia ini). kedua Ceroboh dan tidak hati2 kenapa setiap mau melakukan investasi atau buka bisnis ikut proyek bahkan tender sekalipun sebelum mengeluarkan uang tidak berpikir apa jaminannya dari uang yg mereka keluarkan bila ternyata terjadi sebuah resiko ? Selalu pertanyakan apa jaminannya ? Kalo tidak ada jangan masuk apalagi masuk dengan dana besar ya bablas angine ... btw flexing itu juga di idap oleh orang2 lain koq spt artis2 ternama yg sebenarnya ga jelas darimana aliran uangnya (krn kalo org yg kerja keras malah semakin mikir 10x utk mengeluarkan uangnya meski cuma Rp1000). Segitu dulu deh nanti Kita lanjut diskusi lagi tak liat reply dan responnya.

itulah mungkin yang disebut birokrasi, membuattuan2 yang malah buat masyarakan jadi repot dan bingung, ujung2nya minta bantuan aprat dengan imbalan duid banyak, mungkin aja penindakan penipuan sepserti ini makanya makin banyak di Indonesia

itulah mungkin yang disebut birokrasi, membuattuan2 yang malah buat masyarakan jadi repot dan bingung, ujung2nya minta bantuan aprat dengan imbalan duid banyak, mungkin aja penindakan penipuan sepserti ini makanya makin banyak di Indonesia

Betul sekali, lebih tepatnya "oknum" ya kalo sudah begini semua serba ngga jelas mana yg nipu, siapa yg nipu dsb ...

bisa jadi ini penyebaba di negara kita pada akhirnya banyak orang malas jadi pengusaha dan lebih banyak jadi karyawan aja, akhirnya sekarang lebih banyak yang jadi konsumen dari pada produser

bisa jadi ini penyebaba di negara kita pada akhirnya banyak orang malas jadi pengusaha dan lebih banyak jadi karyawan aja, akhirnya sekarang lebih banyak yang jadi konsumen dari pada produser

Bukan Ini lebih ke soal Mindset karakter sama soal kesempatan semisal karakter kalo bisa dipersulit ngapain dipermudah contoh soal tanda-tangan seorang yg menduduki suatu jabatan ttt memiliki nilai ... Jadi bukan malas jadi pengusaha justru berlomba2 menjadi atau memiliki jabatan ttt lalu dibuat peraturan per-UU serba ga jekas acak2 kadut supaya terjadi kondisi grey area dan serba tidak pasti krn dalam kondisi ini terjadi kondisi Imballance ingat sama spt di market Uang terbentuk saat terjadi kondisi tidak seimbang bgtlah karakter2 bangsa ini yg kerap membuat kondisi menjadi tida tidak seimbang dgn cara membuat semua serba abu2 dan ga jelas ...

lom selesai polemik investasi bodong, sekarang malah lembaga donasi ACT yang terang2an menyalahgunakan duid sumbangan, apa ini juga seharusnya dilaporkan OJK?

lom selesai polemik investasi bodong, sekarang malah lembaga donasi ACT yang terang2an menyalahgunakan duid sumbangan, apa ini juga seharusnya dilaporkan OJK?

Beda ranahnya bro ...ACT bukan sarana berinvestasi (dunia) tetapi merupakan sarana utk beramal cuma permasalahannya dana yang untuk diserahkan ke orang2 yang membutuhkan diselewengkan dan dinikmati oleh petinggi2 lembaga tsb untuk bergaya hedon alih2 hidup sederhana ini malah bermewah2 spt membeli mobil Toyota ALphard untuk istri ke 3 salah satu petingginya dll ... sptnya kasus lembaga act itu ranahnya kemensos & PPATK bukan bappebti.

Beda ranahnya bro ...ACT bukan sarana berinvestasi (dunia) tetapi merupakan sarana utk beramal cuma permasalahannya dana yang untuk diserahkan ke orang2 yang membutuhkan diselewengkan dan dinikmati oleh petinggi2 lembaga tsb untuk bergaya hedon alih2 hidup sederhana ini malah bermewah2 spt membeli mobil Toyota ALphard untuk istri ke 3 salah satu petingginya dll ... sptnya kasus lembaga act itu ranahnya kemensos & PPATK bukan bappebti.

ACT duidnya ada yang diputer di pasar saham ato forex? takutnya kayak orang2 di forum kascus yang selewengkan dana hibah atau donasi

ACT duidnya ada yang diputer di pasar saham ato forex? takutnya kayak orang2 di forum kascus yang selewengkan dana hibah atau donasi

Ada buktinya ngga ? Bisa aja diputer ke istri2 petinggi2nya lalu diputer lagi ke Arisan2 yg ga jelas atau dijalanin ke rentenir2 ilegal tapi paling gampang mgeles kambing hitamnya ya Forex, Robot Trading, Option, Kripto, dll krn masalah status legalnya shg penyidik akan kesulitan menyelidiki kasusnya (tambah ribet) kebanyakan diputer ke rentenir dsb mrk kan mau yg pasti2 ga mau yg masih ngambang …

wajar aja sih ada dugaan diputer di asuransi, forex ato saham, kalo reksadana kan lambat, ada potongan gede pula, kalo forex kan biasanya harus transfer ke rekening broker di luar, biasanya sih lebih susah terlacak, contohnya kasus robot kemarin yang sampe banyak pentolannya ditangkep, jaman sekarang kalo pegang duid banyak, udah deh ketua organisasinya pasti kaya raya