semakin hari makin banyak orang yang ketangkap korupsi oleh kpk, tapi tidak ada tanda2 akan berakhir, sementara di tingkat masyarakata bawah , banyak pungutan yang membebani mereka sehingga sulit untuk membuat legalisasi surat2 penting

semakin hari makin banyak orang yang ketangkap korupsi oleh kpk, tapi tidak ada tanda2 akan berakhir, sementara di tingkat masyarakata bawah , banyak pungutan yang membebani mereka sehingga sulit untuk membuat legalisasi surat2 penting

Wih oom langsung buat tread, kemarin kemarin sendirian ya .
Hokeh akan ane jawab.
Soalnya semua ini adalah seperti lowongan pekerjaan, bukan menjadi negarawan. Sekarang ini krisis negarawan. Mau ngelamar jadi karyawan negara harus duit dulu. Nanti perasaan pembelaan mereka Negara ini kejam , kita sudah menghabiskan uang aja belum bisa duduk. Akhirnya ketika sudah duduk balikin modal dulu. Sebenarnya klo mau berubah ya masyarakat berani menegur dari masukkan atau keras sekalian namanya ingin ada perubahan. Klo di cuekin ya sampai kapanpun akan begini begini aja. Klo di bilang gak tahu semuanya tahu, tapi kalo mau buat berubah semuanya cuek.
Jadi kalo gak ada tindakan buat apa jadi tajuk.
Ngambil uangnya pake gerakan nyata tapi memeranginya hanya pakai opini. Gak cocok.

Biasa lah gan negeri +62 mah gitu. Kurang tegas dalam menjalankan hukum. Tumpul keatas tajam kebawah. Benar sekali tuh lagu bang haji Rhoma "yang benar dipenjara yang salah tertawa".
Atau pameo yang berbunyi "maju tak gentar membela yang bayar"

Susah emang menegakkan keadilan. Apalagi kalau cuman sendiri. Lawannya banyak. Bisa mati tuh didor sama tersangka atau terdakwa nya. Intinya yang berduit selalu menang dan benar.

😢😢😢

Hukuman mati tidak akan terlaksana untuk koruptor khususnya negara indoneaia sebab pejabat dan jajarannya akan tidak setuju hukuman mati para koruptor sebab dari sana mereka banyakndapat tips uang masuk mikir beribu kali mereka akan mengesahkan rencana hukuman mati untuk koruptor.