4 Pola Candlestick Yang Jarang Diketahui Trader
Banyaknya pola Candlestick yang muncul di chart memang tidak harus kita hafal. Namun, four candlestick yang jarang diketahui dealer ini layak diingat karena akurasinya.
Dalam ranah saham, kita tentu akrab dengan yang namanya analisa teknikal. Analisa teknikal merupakan device yang mesti difungsikan ketika dealer hendak membeli atau menjual saham. Analisa teknikal artinya menganalisa grafik atau chart. Salah satu jenis chart paling umum adalah Candlestick. Untuk itu, artikel ini akan membahas four pola Candlestick yang jarang diketahui trader.
Bagi yang belum tahu, Candlestick muncul kali pertama di Jepang dan diciptakan seorang penjual beras di tahun 1800-an. Lalu Steve Nison mencoba mengaplikasikan Candlestick ini di pasar barat pada tahun 1991, sebagaimana dijelaskan dalam buku karangannya yang berjudul "Japanese Candlestick Charting Techniques ".
Candlestick merupakan perangkat statistics yang menggambarkan beragam kerangka waktu, kemudian ditampilkan sebagai rerata harga tunggal. Candlestick biasanya lebih akurat dibanding cuma mengandalkan layout batang tradisional yang merepresentasikan harga Open (pembukaan), High (tertinggi), Low (terendah) dan Close (penutupan) atau disebut OHLC.
Pola candle berguna untuk memperkirakan pola pembalikan arah sekaligus mendeteksi kecenderungan arah pasar selanjutnya. Selain itu, pengaplikasian warna pun cukup penting di design Candlestick.
Sampai kini, sudah ada banyak pola Candlestick yang tercipta. Tentu para dealer sering membaca istilah Evening Star, Three Black Crows atau Bearish Dark Cloud Cover. Analisa teknikal dengan grafik Candlestick bukan hanya membantu dealer di saham, namun juga bisa dimanfaatkan untuk meraih keuntungan di pasar foreign exchange maupun komoditas.
Namun tak setiap pola Candlestick itu berfungsi sesuai harapan. Kelebihan pola Candlestick ternyata dapat dibendung oleh para hedge dollars yang memiliki dana tak terbatas. Kalangan hedge money dengan modal besar tersebut bisa dengan mudah memasang posisi melawan para investor ritel serta dealer konvensional yang berstrategi mengandalkan analisa teknikal.
Nah, untuk mengantisipasinya, ada pola Candlestick yang jarang diketahui dealer namun memiliki performa cukup bagus untuk menilai arah maupun momentum harga pasar. Tiap-tiap pola Candlestick itu bisa dimanfaatkan untuk memperkirakan harga akan menurun atau sebaliknya. Di samping itu, pola tersebut pun bisa digunakan di setidaknya two time frame.
Apa Saja Pola Candlestick Yang Jarang Diketahui Trader?
Dalam strategi buying and selling dengan pola Candlestick, perlu diketahui bahwa pergerakan candle ketiga sampai kelima sangat penting untuk diperhatikan. Sebabnya, posisi tersebut bisa mengkonfirmasi apakah pergerakan tren akan berlanjut atau justru berbalik.
Dalam buku "Encyclopedia of Candlestick Charts" karangan Thomas Bulkowski, ada four pola Candlestick yang jarang diketahui trader, yaitu:
Three Line Strike
Pola reversal bullish Three Line Strike biasanya dibentuk dari three candle hitam ketika terjadi penurunan tren. Tiap candle yang tercipta konsisten ditutup lebih rendah dibanding harga penutupan dari candle sebelumnya.
Ketika candle keempat muncul, harga akan dibuka pada harga shut candle sebelumnya atau lebih rendah, tetapi kemudian akan berbalik menanjak di mana harga ditutup lebih tinggi melebihi candle pertama. Bulkowski menjelaskan jika pola reversal ini memiliki ketepatan kira-kira sampai 84%.

Two Black Gapping
Pola continuation bearish Two Black Gapping terbentuk begitu style mengarah turun dari posisi puncak. Tepatnya ketika ada celah yang menghasilkan dua candle hitam yang terus menunjukkan penurunan. Dengan pola tersebut, dealer bisa memperkirakan jika downtrend masih berlangsung menuju posisi yang lebih rendah, sehingga bisa mendorong fashion bearish dalam cakupan lebih luas. Pola Candlestick ini ditaksir memiliki ketepatan hasil hingga 68%.
Evening Star
Pola reversal bearish Evening Star berawal dari adanya candle putih yang memicu harga naik ke posisi tertinggi baru. Sekilas, harga terlihat terus naik, akan tetapi aksi beli pada akhir perdagangan relatif melemah dan akhirnya membentuk formasi candle dengan physique yang amat kecil.
Kesenjangan di candle ke-3 akan menguatkan pola jika penurunan terbentuk dan menandai pembalikan ke bawah. Pergerakan ini bisa memicu penurunan drastis yang membalik vogue kenaikan sebelumnya. Pola candle Evening Star yang mampu memperkirakan reversal dianggap mempunyai ketepatan hingga 72%.
Abandoned Baby
Pola Candlestick yang dinamakan Bullish Abandoned Baby merupakan pola Bullish yang muncul ketika harga mencapai degree terendah saat mengalami downtrend. Ketika muncul hole yang ditandai dengan candle doji, maka dealer harus mencermati gerakan harga selanjutnya.
Jika candle ketiga membentuk kenaikan, maka fashion bullish baru akan terpicu. Pola Candlestick yang jarang diketahui dealer ini mampu menghasilkan akurasi hingga 70%.
Three Black Crows
Pola Candlestick Three Black Crows Bearish berawal di dekat harga puncak ketika pasar sedang mengalami uptrend. Ada three candle hitam yang bergerak menuju degree terendah secara berurutan dalam pola ini. Skenario tersebut mengawali penurunan yang lebih luas dan biasanya diikuti dengan downtrend signifikan. Pola Candlestick ini dapat memperkirakan pergerakan bearish dengan akurasi hingga 78%.
Banyaknya pola Candlestick yang muncul di chart memang tidak harus kita hafal. Namun, four candlestick yang jarang diketahui dealer ini layak diingat karena akurasinya.
Dalam ranah saham, kita tentu akrab dengan yang namanya analisa teknikal. Analisa teknikal merupakan device yang mesti difungsikan ketika dealer hendak membeli atau menjual saham. Analisa teknikal artinya menganalisa grafik atau chart. Salah satu jenis chart paling umum adalah Candlestick. Untuk itu, artikel ini akan membahas four pola Candlestick yang jarang diketahui trader.
Bagi yang belum tahu, Candlestick muncul kali pertama di Jepang dan diciptakan seorang penjual beras di tahun 1800-an. Lalu Steve Nison mencoba mengaplikasikan Candlestick ini di pasar barat pada tahun 1991, sebagaimana dijelaskan dalam buku karangannya yang berjudul "Japanese Candlestick Charting Techniques ".
Candlestick merupakan perangkat statistics yang menggambarkan beragam kerangka waktu, kemudian ditampilkan sebagai rerata harga tunggal. Candlestick biasanya lebih akurat dibanding cuma mengandalkan layout batang tradisional yang merepresentasikan harga Open (pembukaan), High (tertinggi), Low (terendah) dan Close (penutupan) atau disebut OHLC.
Pola candle berguna untuk memperkirakan pola pembalikan arah sekaligus mendeteksi kecenderungan arah pasar selanjutnya. Selain itu, pengaplikasian warna pun cukup penting di design Candlestick.
Sampai kini, sudah ada banyak pola Candlestick yang tercipta. Tentu para dealer sering membaca istilah Evening Star, Three Black Crows atau Bearish Dark Cloud Cover. Analisa teknikal dengan grafik Candlestick bukan hanya membantu dealer di saham, namun juga bisa dimanfaatkan untuk meraih keuntungan di pasar foreign exchange maupun komoditas.
Namun tak setiap pola Candlestick itu berfungsi sesuai harapan. Kelebihan pola Candlestick ternyata dapat dibendung oleh para hedge dollars yang memiliki dana tak terbatas. Kalangan hedge money dengan modal besar tersebut bisa dengan mudah memasang posisi melawan para investor ritel serta dealer konvensional yang berstrategi mengandalkan analisa teknikal.
Nah, untuk mengantisipasinya, ada pola Candlestick yang jarang diketahui dealer namun memiliki performa cukup bagus untuk menilai arah maupun momentum harga pasar. Tiap-tiap pola Candlestick itu bisa dimanfaatkan untuk memperkirakan harga akan menurun atau sebaliknya. Di samping itu, pola tersebut pun bisa digunakan di setidaknya two time frame.
Apa Saja Pola Candlestick Yang Jarang Diketahui Trader?
Dalam strategi buying and selling dengan pola Candlestick, perlu diketahui bahwa pergerakan candle ketiga sampai kelima sangat penting untuk diperhatikan. Sebabnya, posisi tersebut bisa mengkonfirmasi apakah pergerakan tren akan berlanjut atau justru berbalik.
Dalam buku "Encyclopedia of Candlestick Charts" karangan Thomas Bulkowski, ada four pola Candlestick yang jarang diketahui trader, yaitu:
Three Line Strike
Pola reversal bullish Three Line Strike biasanya dibentuk dari three candle hitam ketika terjadi penurunan tren. Tiap candle yang tercipta konsisten ditutup lebih rendah dibanding harga penutupan dari candle sebelumnya.
Ketika candle keempat muncul, harga akan dibuka pada harga shut candle sebelumnya atau lebih rendah, tetapi kemudian akan berbalik menanjak di mana harga ditutup lebih tinggi melebihi candle pertama. Bulkowski menjelaskan jika pola reversal ini memiliki ketepatan kira-kira sampai 84%.
Two Black Gapping
Pola continuation bearish Two Black Gapping terbentuk begitu style mengarah turun dari posisi puncak. Tepatnya ketika ada celah yang menghasilkan dua candle hitam yang terus menunjukkan penurunan. Dengan pola tersebut, dealer bisa memperkirakan jika downtrend masih berlangsung menuju posisi yang lebih rendah, sehingga bisa mendorong fashion bearish dalam cakupan lebih luas. Pola Candlestick ini ditaksir memiliki ketepatan hasil hingga 68%.
Evening Star
Pola reversal bearish Evening Star berawal dari adanya candle putih yang memicu harga naik ke posisi tertinggi baru. Sekilas, harga terlihat terus naik, akan tetapi aksi beli pada akhir perdagangan relatif melemah dan akhirnya membentuk formasi candle dengan physique yang amat kecil.
Kesenjangan di candle ke-3 akan menguatkan pola jika penurunan terbentuk dan menandai pembalikan ke bawah. Pergerakan ini bisa memicu penurunan drastis yang membalik vogue kenaikan sebelumnya. Pola candle Evening Star yang mampu memperkirakan reversal dianggap mempunyai ketepatan hingga 72%.
Abandoned Baby
Pola Candlestick yang dinamakan Bullish Abandoned Baby merupakan pola Bullish yang muncul ketika harga mencapai degree terendah saat mengalami downtrend. Ketika muncul hole yang ditandai dengan candle doji, maka dealer harus mencermati gerakan harga selanjutnya.
Jika candle ketiga membentuk kenaikan, maka fashion bullish baru akan terpicu. Pola Candlestick yang jarang diketahui dealer ini mampu menghasilkan akurasi hingga 70%.
Three Black Crows
Pola Candlestick Three Black Crows Bearish berawal di dekat harga puncak ketika pasar sedang mengalami uptrend. Ada three candle hitam yang bergerak menuju degree terendah secara berurutan dalam pola ini. Skenario tersebut mengawali penurunan yang lebih luas dan biasanya diikuti dengan downtrend signifikan. Pola Candlestick ini dapat memperkirakan pergerakan bearish dengan akurasi hingga 78%.
Comment
Advanced mode Light mode