Salah satu metode analisa di dalam sebuah trading forex yang biasa digunakan oleh para trader adalah analisa teknikal yang memanfaatkan grafik pergerakan harga yang ada di dalam sebuah pasar forex. Bollinger Band adalah analisa teknikal yang paling populer dan paling banyak digunakan oleh trader yang ada di seluruh dunia. Para trader mempergunakan sebuah grafik untuk kemudian memanfaatkannya agar bisa memproduksi sebuah sinyal trading yang akurat dan baik sehingga nantinya mengantarkan mereka untuk bisa memperoleh keuntungan yang besar. Atau setidaknya mereka berharap sinyal trading tersebut bisa menjadi sebuah sinyal trading yang mendekati akurat yang bisa mendatangkan profit minimal tidak menyebabkan trader tersebut mengalami sebuah kerugian.
Permasalahan yang sering dijumpai dan sangat sering di dialami oleh para trader biasanya adalah kemunculan sinyal palsu atau false signal di dalam sebuah pasar forex. Sinyal palsu yang terjadi dalam sebuah pasar forex semacam ini biasanya akan muncul karena berasal dari indikator teknikal baik itu indikator teknikal standar yang sudah langsung bisa digunakan oleh para trader dari broker tersebut maupun indikator teknikal custom yang diatur sendiri oleh para trader.
Jika sebuah sinyal palsu di dalam sebuah forex terlalu sering muncul dan cukup sering seorang trader merasa tertipu oleh sebuah indikator teknikal yang digunakan didalam sebuah pasar forex, sehingga akhirnya trader tersebut memutuskan untuk tidak lagi menggunakan indikator teknikal yang memunculkan sebuah sinyal palsu tersebut. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa memang sebuah indikator teknikal tidak ada yang sempurna dan tidak ada yang selalu bisa memberikan hasil yang akurat dalam artian indikator teknikal tersebut bisa salah dan tidak selalu benar.
Lebih jauh lagi, seorang trader yang menggunakan indikator hanyalah salah satu manusia biasa yang bisa jadi salah menginterprestasikan dan juga menganalisis kondisi indikator teknikal yang ia gunakan saat ia akan membuka sebuah posisi di dalam pasar forex. Jadi memang bisa jadi sebuah indikator teknikal yang digunakan oleh keadaan tersebut memiliki kualitas yang buruk bisa pula terjadi karena faktor human error di mana analisa atau interpretasi seorang trader yang menggunakan indikator teknikal tersebut salah karena interpretasi seorang trader berbeda dengan apa yang terjadi sesungguhnya di dalam sebuah pasar.
Kali ini kita akan membahas lebih lanjut terkait dengan bagaimana cara menghindari sinyal palsu pada indikator teknikal yang digunakan oleh trader terutama indikator teknikal standar yang berada di dalam platform MetaTrader. Berdasarkan sebuah definisi di dalam MetaTrader indikator teknikal adalah salah satu populasi matematis yang bergerak di dalam sebuah harga dan juga sebuah volume yang memiliki tujuan khusus untuk memperkirakan bagaimana pergerakan harga yang akan terjadi di dalam pasar forex di masa yang akan datang.
Keputusan trading mengenai bagaimana dan kapan waktunya trader untuk membuka dan juga menutup posisi di dalam sebuah pasar forex bisa dibuat berdasarkan beberapa sinyal dari indikator teknikal yang akan muncul dan terlihat oleh para trader penggunanya. Menurut fungsinya indikator teknikal bisa dibagi menjadi kedalam dua kelompok besar yaitu indikator trend dan juga indikator osilator. Indikator dan akan membantu para trader untuk mengamati bagaimana arah harga yang akan terjadi dan mendeteksi perubahan arah secara langsung maupun dengan jeda atau au jarak waktu tertentu yang sudah ditetapkan.
Sedangkan untuk indikator osilator akan memungkinkan seorang trader untuk mencari kapan pembalikan sebuah momentum arah yang terjadi di dalam sebuah pasar. Trader harus memperhatikan kata manipulasi matematis di dalam definisi indikator teknikal yang sudah dibahas di atas tadi. Artinya indikator teknikal sebenarnya adalah sebuah produk yang berasal dari pergerakan sebuah harga yang terjadi dalam pasar forex dimana ia akan mengolah data yang ada di dalam sebuah pasar forex dan mengubahnya menjadi sebuah algoritma tertentu.
Nantinya ia akan memberikan sebuah sinyal yang terlihat oleh para trader dan kemudian trader akan menginterpretasikan atau menganalisa sebagai sinyal beli atau sinyal jual didalam sebuah pasar forex. Dengan demikian bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwa permasalahan yang akan timbul adalah di dalam interpretasi dari penggunaan indikator yang dipilih oleh trader tersebut.
Salah Baca indikator teknikal
Indikator teknikal di dalam trading forex tidak hanya memanfaatkan sebuah pergerakan harga yang terjadi dalam sebuah pasar yang telah terjadi sebelumnya namun juga menggunakan bagaimana pergerakan harga yang sedang terjadi kala itu. Itulah mengapa jika diperhatikan oleh trader, indikator teknikal yang ada dan digunakan tersebut senantiasa bergerak dan juga terus berubah baik naik turun muncul atau hilang bahkan bisa berubah warna sekalipun mengikuti pergerakan harga yang terjadi saat itu.
Sebagai salah satu contoh yaitu penggunaan indikator teknikal parabolic SAR. Jika Anda menggunakan indikator teknikal parabolic SAR anda akan sering menemukan titik SAR muncul di bawah candlestick atau di bawah bar namun kemudian beberapa saat setelahnya. Tersebut hilang dan berpindah tempat yang biasanya berada pada candlestick di bagian atas atau bagian atas yang sedang anda amati. Itu dikarenakan sebelumnya berdasarkan algoritma pemrograman titik SAR memang semestinya dan harus berada di bawah bar atau di bawah candlestick, namun karena harga didalam sebuah pasar terus berubah dan membuat perhitungan tersebut mengalami perubahan juga maka. Sar kemudian mengalami perpindahan tempat. Inti yang bisa diambil yaitu indikator teknikal bisa berubah dan bisa berpindah sesuai dengan kondisi market atau kondisi pasar yang sedang terjadi saat itu.
Menggunakan beberapa indikator
Cara lain untuk meminimalisir terjadinya sebuah sinyal palsu di dalam pasar forex adalah dengan mengkombinasikan dan menggunakan beberapa indikator teknikal yang ada di dalam pasar. Cara ini cukup banyak digunakan oleh trader terutama trader pemula dan berpengalaman. Kombinasi beberapa indikator yang digunakan untuk melakukan trading ini kemudian biasa disebut dengan strategi trading. Dengan menggunakan beberapa indikator teknikal yang sudah tersedia di dalam sebuah pasar forex, para trader bisa melihat sudut pandang lain dari indikator yang sudah mereka pilih tersebut.
Misalkan anda akan memadukan Moving Averages atau MA dengan Stochastic, maka ketika Stochastic memperlihatkan sinyal beli namun justru MA mengarah ke bawah Anda harus lebih berhati-hati lagi. Hal ini dikarenakan sinyal beli yang muncul didalam sebuah pasar tidak terlalu kuat atau mungkin bisa saja yang muncul tersebut merupakan sinyal yang palsu karena melawan sebuah trend yang sedang terjadi di dalam pasar forex.
Namun anda harus mengingat dengan baik agar sebaiknya tidak mempergunakan terlalu banyak indikator untuk menghindari diri anda sendiri merasa bingung karena terlalu banyak dan terlalu rumit. Sejauh ini yang paling disarankan yaitu menggunakan maksimal 3 indikator berbeda di dalam sebuah grafik trading forex. Anda juga harus memperhatikan Jika Anda memilih indikator yang sudah Anda pahami dan sudah anda kuasai agar tidak terjadi kesalahan yang lebih besar lagi.
Comment
Advanced mode Light mode