Tak hanya itu, stop loss juga efektif untuk menutup posisi trading apabila terjadi penurunan pasar secara drastis yang berpotensi menimbulkan pengembalian keuntungan yang tidak mungkin terjadi. Meskipun ada beberapa investor yang merasa secara kesulitan secara psikologis untuk mengakui bahwa ia membuat putusan yang salah, ternyata menelan kebanggan bisa membantu dalam membendung kerugian.
Sekalipun tidak ada aturan kaku tentang bagaimana seharusnya menempatkan stop order, ada banyak pedoman yang bisa diterima dan terbukti efektif bila diterapkan. Misalkan dengan cara trader harian yang mengatur stop loss tepat di luar kisaran harga harian dari pasangan mata uang yang dipakai dalam trading.
Dengan menerapkan cara ini, ada keuntungan bagi trader. Ketika arah pasar yang mulanya mendorong trading, tapi tiba-tiba saja berbalik ara, stop loss bisa melindungi posisi trader. Hal demikian berlaku pula untuk trader yang suka dengan gaya swing. Mereka bisa menetapkan stop loss lebih jauh ke wilayah loss, bisa dua atau tiga kali lebih besar dari kisaran trading harian rata-ratanya.
Strategi Penempatan Stop Loss yang Bisa Jadi Pedoman dalam Trading
Ada beberapa strategi pemanfaatan stop loss yang bisa Anda jadikan pedoman. Apa saja? Mari kita simak semua penjelasannya.
§ Jumlah Stop
Sejauh ini, beredar kepercayaan yang keliru. Trader percaya ketika mereka menetapkan stop loss, maka pembuat pasar akan melakukan manipulasi untuk ‘memanen’ stop loss yang dipasang dan juga mengklaim sebagai keuntungan bagi pembuat pasar. Benarkah? Nyatanya asumsi ini salah.
Untuk melindungi diri dari hal ini, banyak trader yang kemudian menghentikan beberapa lebih dekat dengan harga trading yang dipakai dibandingkan dengan yang lain. Akibatnya tidak ada nilai mata uang tunggal yang akan memetik keuntungan dari keseluruhan trading yang mereka lakukan.
Coba pikirkan dengan realistis. Ada banyak trader yang melakukan trading dengan jumlah yang besar hanya untuk memastikan hal ini. Di balik itu, ada alasan lain yang mengatur beberapa perhentian atau stop. Yakni ketika ada perpindahan tiba-tiba dari posisi trading, maka Anda akan menghilangkan penstopan yang pertama, atau bahkan malah keduanya. Ketika pasar berbalik, setidaknya ada sebagian dari diri Anda yang masih tetap bisa bermain.
§ Stop dan Berbalik
Ada strategi lain yang bisa dijadikan pedoman juga dalam penempatan stop loss, yakni strategi stop dan berbalik. Strategi ini termasuk pada stop di titik kerugian tertentu, namun secara bersamaan akan memulai trading yang baru, yakni dengan stop yang berlawanan arah. Strategi ini memerlukan banyak keahilan pasar, dan tidak dianjurkan bagi trader pemula. Dan juga tidak semua broker bisa menerima struktut trading yang seperti ini.
Dalam strategi ini, ketika stop pertama sudah dijalankan, maka trader harus bergegas menjalankan pesanan baru yang akan membalikkan pesanan awal tadi. Bagaimana caranya? Yakni dengan memasukkan stop baru ke arah yang baru pula. Terdengar simpel, tapi butuh kemampuan yang cukup.
§ Trailing Stop
Ada pepatah lama yang mengatakan, ‘biarkan keuntungan berjalan; kurangi kerugian’. Ternyata, pepatah ini bisa dicapai dengan memakai trailing stop. Persis dengan namanya, strategi ini akan mengikuti harga pasar dengan jumlah yang tetap, tidak berubah-ubah.
Ketika trading yang Anda lakukan condong ke arah yang menguntungkan, maka trailing stop akan bergerak keatas dengan kenaikan harga pasar. Cara ini akan membuat persentase kerugian yang bisa ditoleransi bernilai tetap sama, sebab pasar yang akan berubah yang menjadikan Anda untung.
Bagaimana jika ternyata pasar bergerak melawan arah? Jika hal demikian terjadi, maka trailing stop yang semula sudah naik ketika Anda meraup untung, maka ia akan bekerja untuk memastikan bahwa keuntungan yang baru saja didapat tetap aman-aman saja.
Kapan Harus Memindahkan Stop Loss ke Break Even?
Salah satu kesalahan yang paling banyak dilakukan trader dan bisa menyebabkan kerugian dalam jumlah besar adalah kesalahan dalam memindahkan stop loss ke break even. Stop loss yang terlalu cepat dipindahkan ke break even berdampak buruk dalam trading.
Ditinjau dari sisi psikologis, memindahkan stop loss ke break even adalah hal yang menarik, karena trader akan merasa terlepas dari resiko. Namun, perlu diketahui bahwa ini bukanlah hal yang bijak. Mengapa? Karena cenderung menjadikan trader meninggalkan pasar terlalu cepat sehingga kehilangan potensi menguntungkan.
Kapan seharusnya stop loss dipindahkan ke break even? Seharusnya Anda memindahkan stop loss ketika trader sudah bergerak. Hal ini akan menjadikan trader mendapatkan keuntungan dalam jumlah yang relatif besar dibandingkan dengan jumlah resikonya.
Apakah Anda perlu memindahkan stop loss ke break even? Kapankah harus melakukan hal ini? Hal ini kembali lagi kepada gaya trading yang Anda punya. Masing-masing trader tentunya memiliki tujuan trading dan juga toleransi resiko yang berbeda. Semua kembali kepada hal tersebut.
§ Realitas Statistik di Entri Trade
Coba sesekali amati seluruh entri trade Anda atau entri lainnya yang terbentuk akibat strategi trading. Jika Anda melakukan hal ini, Anda akan menemukan kebanyakan kasus yang menyebutkan harga akan kembali ke level entrinya bahkan setelah berlalunya waktu yang cukup lama.
Bahkan, saat pertimbangan teknis terjadi, dan mengindikasikan bahwa harga tidak akan kembali lagi, nyatanya harga akan tetap kembai juga pada akhirnya. Misalkan saja pada saat membentuk higher swing low atau pada saat membentuk lower swing hig, dimana keduanya mengindikasikan kemungkinan untuk harga kembali, bahkan mencapai break even stop loss Anda yang baru.
Contoh lainnya, misalkan seorang trader sudah memeriksa strategi trading tren yang dipastikan memberi hasil yang luar biasa. Stop loss adalah kisaran rata-rata dalam satu hari, jadi ia sudah disesuaikan dengan volatilitas pasar. Trader tersebut sudah mengamati semua entri, dan hasilnya benar-benar bagus, bahkan ada yang berhasil memenangkan reward dari rasio risk dari 5 sampai 1.
Hasil yang berhasil didapatnya ternyata hanya setengah dari kasus tersebut. Posisi yang didapat aman untuk memindahkan stop loss ke break even, setelah 48 jam berlalu. Tentunya hal ini tergolong dalam strategi trading jangka panjang.
Ilustrasi ini memberikan gambaran kepada Anda, bahwa sekalipun benar banyak trader yang mengaku hebat dan mendapatkan keuntungan secara langsung. Hal tersebut belum cukup untuk bisa menciptakn strategi kemenangan secara statistik.
Hasilnya hanya sebesar setengah dari problem yang aman untuk bisa melakukan pemindahan pada stop loss break even pasca 48 jam sesudahnya. Tentu hal ini adalah suatu startegi trading jangka panjang. Namun, hal semacam ini memberikan petunjuk kepada Anda meski benar banyak sekali kalangan trader ahli yang memperoleh keuntungan langsung. Hal ini memang tidak cukup umum untuk membentuk strategi kemenangan secara statistik.
§ Pendekatan yang Biasa Dipakai Untuk Menyesuaikan Stop Losses
Ada beberapa bentuk pendekatan yang biasa dipakai dalam menyesuaikan stop losses, berikut diantaranya:
- Periode Waktu yang Sudah Ditentukan
Salah satu pendekatan yang bisa dipakai adalah dengan cara menunggu lamanya waktu yang sudah ditentukan. Ada pula yang harus memberikan waktu cukup dan realistis agar trading bisa bernapas dengan lega. Jika waktu sudah berlalu dan trading berakhir dengan kerugian, maka Anda harus bergegas meninggalkan trading. Tetapi jika akun Anda berakhir dengan untung, maka bergegaslah memindahkan stop loss ke break even.
- Keuntungan yang Mengambang Nilainya Seimbang dengan Jumlah Tertentu
Mungkin Anda pernah mendengar pepatah berkata, jangan biarkan pemenang menjadi peundang. Bagaimana caranya? Yakni dengan cara memindahkan stop ke break even setelah dirasa sudah melakukan trading dengan cukup baik dan sudah bisa keluar dari orbit level entri. Jika Anda mau menunggu trade memberikan keuntungan setidaknya 3 kali lipat dari jumlah stop loss, mungkin saja Anda akan mendapatkan pelayanan yang paling terbaik.
- Trailing Stop Loss
Pendekatan ini akan bekerja dengan sangat baik. Tapi syaratnya tidak bisa diterapkan sebelum trade memberikan keuntungan minimal 3 kali lipat dari stop loss, dan juga ukurannya haruslah didasarkan pada volatilitas market forex.
Pada dasarnya, memindahkan stop loss ke break even sama halnya dengan menuai keuntungan. Apabila trader terlalu cepat untuk take profit, tidak akan ada gunanya memindahkan stop loss ke break even. Terkecuali jika memang trader tersebut memiliki skill yang mumpuni. Jangan terburu-buru untuk menyesuaikan stop loss. Lakukan pendekatan dengan baik, dan lakukan eksekusi dengan tepat.
Comment
Advanced mode Light mode