Salah satu teknik analisis trading yang cukup sering digunakan oleh para trader adalah dengan menggunakan analisis moving average. Teknik yang berupaya menganalisis pergerakan saham dengan melihat rata-rata pergerakan suatu aset dalam periode tertentu ini, menjadi salah satu andalan trader saat melakukan analisis.
Apa itu Moving Average
Moving Average atau bisa disebut dengan “pergerakan rata-rata”, merupakan teknik analisis harga suatu aset selama periode tertentu. Indikator yang digunakan tidak hanya harga, melainkan juga nilai-nilai di masa lalu seperti harga aset tertinggi yang pernah dicapai, harga terendah, kapan perdagangan dibuka dan ditutup serta berapa banyak volume perdagangan dari aset bersangkutan.
Teknik ini kemudian terbagi lagi menjadi dua model yakni simple moving average dan eksponensial moving average.

Durasi waktu yang digunakan dalam analisis moving average ini bisa bersifat panjang bisa juga pendek sesuai kebutuhan dari Trader sendiri. Bisa dalam jangka waktu menit, jam, hari, minggu hingga bulanan.
Umumnya trader menetapkan jangka waktu tersebut berdasarkan tren perdagangan yang sering mereka lakukan. Perlu diketahui bahwa pada teknik ini semakin panjang durasi waktu yang digunakan, maka akan semakin baik hasil analisis yang didapatkan.
Metode Simple Moving Average (SMA)
Sebagaimana disinggung di atas bahwa salah satu metode yang digunakan dalam analisis trading ini adalah dengan teknik simple moving average (SMA). Adapun penerapannya adalah dengan cara melakukan akumulasi terhadap harga penutupan pada suatu aset sekuritas selama periode tertentu, kemudian membaginya dengan periode waktu yang sama. Misalnya, dalam 1 minggu harga suatu aset berfluktuasi antara 3, 4, 6, 7, 8, 6, 4, maka jumlah akumulasi dari harga penutupan aset tersebut adalah 38, kemudian hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan jumlah hari dalam 1 minggu yakni 7, hasil rata-rata pergerakan aset adalah 5,42.
Ini akan memberikan gambaran berupa pergerakan harga aset negatif atau positif. Semakin panjang jangka waktu yang ditetapkan, maka semakin tidak tidak proporsional hasil yang akan didapatkan, sebab umumnya pergerakan harga semakin tidak stabil.
Beberapa trader meragukan validitas dari teknik ini, alasannya adalah teknik ini terlalu sederhana untuk digunakan sebagai analisis trading. Pasalnya, teknik ini menganggap bahwa pergerakan saham selalu sama dari satu waktu ke waktu lainnya.
Exponential Moving Average (EMA)
Teknik selanjutnya dalam analisis moving average ini adalah SMA (exponential moving average) yakni teknik analisis rata-rata harga suatu aset dengan menekankan pada data terbaru dari aset tersebut selama periode waktu tertentu.
Sebagai ilustrasi, pada EMA ketika pergerakan harga dalam 1 minggu menunjukkan data sebagaimana dicontohkan di atas, kemudian melakukan pembagian dan menghasilkan nilai rata-rata 5, 42. Maka nilai tersebut tidak dijadikan dasar pijakan analisis, melainkan hanya sebagai patokan perbandingan untuk melihat harga terbaru. Sebagai contoh pada hari ke 8, ternyata harga aset mencapai angka 7, maka data terbaru inilah yang dijadikan pedoman. Trader akan menyimpulkan bahwa harga aset tersebut memiliki potensi tinggi untuk terus naik.
EMA berguna untuk membantu melihat pergeseran tiba-tiba dalam pergerakan harga. Namun, mereka kurang akurat daripada SMA ketika memetakan tren jangka panjang. EMA juga kurang bermanfaat untuk mengidentifikasi level dukungan atau resistensi daripada SMA. Misalnya, EMA dapat memberi tip kepada pedagang dari perdagangan sebelum waktunya jika suatu saham mengalami penurunan jangka pendek.
Apa Manfaat Teknik Moving Average bagi Trader?
Sejauh tidak berkaitan dengan analisis fundamental, teknik ini masih cukup relevan digunakan oleh Trader. Pemula dapat membuat rencana perdagangan berdasarkan strategi moving trading ini dengan mudah.

Moving averages dapat digunakan untuk melihat perubahan harga dan mendeteksi tren, serta menghasilkan sinyal perdagangan. Teknik ini juga dapat digunakan untuk membentuk level support dan resistance dinamis bagi Trader.
Penerapan Moving Trading
Untuk memandu Anda berikut ini adalah beberapa manfaat dan penerapan praktis dari teknik moving average ini:
1. Mengetahui Kapan Waktu Jual dan Beli
Setelah memperoleh nilai rata-rata dengan menggunakan analisis moving trading, maka trader harus mengidentifikasi pergerakan harga selanjutnya dari aset yang di analisis. Bila harga aset lebih tinggi dari nilai rata-rata, artinya itu adalah saatnya bagi Trader untuk melakukan penjualan. Sebaliknya, bila harga lebih rendah, maka saatnya bagi Trader untuk melakukan pembelian.
2. Analisis Tren Pasar
Penerapan selanjutnya dari moving average adalah untuk melakukan analisis terhadap tren harga dari suatu aset tertentu. Misalnya setelah menghitung rata-rata harga dengan moving average kemudian Trader mengidentifikasi harga aset tersebut dalam jangka waktu 1 minggu, ternyata harga lebih kecil dibandingkan nilai rata-rata. Maka dapat disimpulkan bahwa tren dari harga aset cenderung menurun. Dengan demikian Trader dapat memutuskan untuk tidak membeli aset tersebut.
Demikian sebaliknya, jika harga aset lebih tinggi selama periode tertentu dari nilai rata-rata, artinya tren dari harga aset naik. Maka aset tersebut berpotensi tinggi untuk dibeli Trader.
3. Support dan Resistensi
Teknik ini juga dapat memberi tanda kepada Trader ketika aset berada pada harga puncaknya, dengan demikian akan membimbing Trader kapan saat terbaik untuk melakukan penjualan. Demikian pula, seorang pedagang dapat menggunakan teknik ini untuk mengidentifikasi seberapa besar kemungkinan resiko membeli suatu aset ketika harga jatuh, trader dapat menguji level tersebut.
Demikianlah ulasan mengenai teknik analisis moving average serta penerapannya dalam dunia trading. Masing cukup banyak teknik analisis lain yang dapat Anda gunakan, namun hemat saya teknik ini cocok bagi Trader Pemula. Sebab, teknik ini cukup sederhana diterapkan dalam dunia trading.
Apa itu Moving Average
Moving Average atau bisa disebut dengan “pergerakan rata-rata”, merupakan teknik analisis harga suatu aset selama periode tertentu. Indikator yang digunakan tidak hanya harga, melainkan juga nilai-nilai di masa lalu seperti harga aset tertinggi yang pernah dicapai, harga terendah, kapan perdagangan dibuka dan ditutup serta berapa banyak volume perdagangan dari aset bersangkutan.
Teknik ini kemudian terbagi lagi menjadi dua model yakni simple moving average dan eksponensial moving average.
Durasi waktu yang digunakan dalam analisis moving average ini bisa bersifat panjang bisa juga pendek sesuai kebutuhan dari Trader sendiri. Bisa dalam jangka waktu menit, jam, hari, minggu hingga bulanan.
Umumnya trader menetapkan jangka waktu tersebut berdasarkan tren perdagangan yang sering mereka lakukan. Perlu diketahui bahwa pada teknik ini semakin panjang durasi waktu yang digunakan, maka akan semakin baik hasil analisis yang didapatkan.
Metode Simple Moving Average (SMA)
Sebagaimana disinggung di atas bahwa salah satu metode yang digunakan dalam analisis trading ini adalah dengan teknik simple moving average (SMA). Adapun penerapannya adalah dengan cara melakukan akumulasi terhadap harga penutupan pada suatu aset sekuritas selama periode tertentu, kemudian membaginya dengan periode waktu yang sama. Misalnya, dalam 1 minggu harga suatu aset berfluktuasi antara 3, 4, 6, 7, 8, 6, 4, maka jumlah akumulasi dari harga penutupan aset tersebut adalah 38, kemudian hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan jumlah hari dalam 1 minggu yakni 7, hasil rata-rata pergerakan aset adalah 5,42.
Ini akan memberikan gambaran berupa pergerakan harga aset negatif atau positif. Semakin panjang jangka waktu yang ditetapkan, maka semakin tidak tidak proporsional hasil yang akan didapatkan, sebab umumnya pergerakan harga semakin tidak stabil.
Beberapa trader meragukan validitas dari teknik ini, alasannya adalah teknik ini terlalu sederhana untuk digunakan sebagai analisis trading. Pasalnya, teknik ini menganggap bahwa pergerakan saham selalu sama dari satu waktu ke waktu lainnya.
Exponential Moving Average (EMA)
Teknik selanjutnya dalam analisis moving average ini adalah SMA (exponential moving average) yakni teknik analisis rata-rata harga suatu aset dengan menekankan pada data terbaru dari aset tersebut selama periode waktu tertentu.
Sebagai ilustrasi, pada EMA ketika pergerakan harga dalam 1 minggu menunjukkan data sebagaimana dicontohkan di atas, kemudian melakukan pembagian dan menghasilkan nilai rata-rata 5, 42. Maka nilai tersebut tidak dijadikan dasar pijakan analisis, melainkan hanya sebagai patokan perbandingan untuk melihat harga terbaru. Sebagai contoh pada hari ke 8, ternyata harga aset mencapai angka 7, maka data terbaru inilah yang dijadikan pedoman. Trader akan menyimpulkan bahwa harga aset tersebut memiliki potensi tinggi untuk terus naik.
EMA berguna untuk membantu melihat pergeseran tiba-tiba dalam pergerakan harga. Namun, mereka kurang akurat daripada SMA ketika memetakan tren jangka panjang. EMA juga kurang bermanfaat untuk mengidentifikasi level dukungan atau resistensi daripada SMA. Misalnya, EMA dapat memberi tip kepada pedagang dari perdagangan sebelum waktunya jika suatu saham mengalami penurunan jangka pendek.
Apa Manfaat Teknik Moving Average bagi Trader?
Sejauh tidak berkaitan dengan analisis fundamental, teknik ini masih cukup relevan digunakan oleh Trader. Pemula dapat membuat rencana perdagangan berdasarkan strategi moving trading ini dengan mudah.
Moving averages dapat digunakan untuk melihat perubahan harga dan mendeteksi tren, serta menghasilkan sinyal perdagangan. Teknik ini juga dapat digunakan untuk membentuk level support dan resistance dinamis bagi Trader.
Penerapan Moving Trading
Untuk memandu Anda berikut ini adalah beberapa manfaat dan penerapan praktis dari teknik moving average ini:
1. Mengetahui Kapan Waktu Jual dan Beli
Setelah memperoleh nilai rata-rata dengan menggunakan analisis moving trading, maka trader harus mengidentifikasi pergerakan harga selanjutnya dari aset yang di analisis. Bila harga aset lebih tinggi dari nilai rata-rata, artinya itu adalah saatnya bagi Trader untuk melakukan penjualan. Sebaliknya, bila harga lebih rendah, maka saatnya bagi Trader untuk melakukan pembelian.
2. Analisis Tren Pasar
Penerapan selanjutnya dari moving average adalah untuk melakukan analisis terhadap tren harga dari suatu aset tertentu. Misalnya setelah menghitung rata-rata harga dengan moving average kemudian Trader mengidentifikasi harga aset tersebut dalam jangka waktu 1 minggu, ternyata harga lebih kecil dibandingkan nilai rata-rata. Maka dapat disimpulkan bahwa tren dari harga aset cenderung menurun. Dengan demikian Trader dapat memutuskan untuk tidak membeli aset tersebut.
Demikian sebaliknya, jika harga aset lebih tinggi selama periode tertentu dari nilai rata-rata, artinya tren dari harga aset naik. Maka aset tersebut berpotensi tinggi untuk dibeli Trader.
3. Support dan Resistensi
Teknik ini juga dapat memberi tanda kepada Trader ketika aset berada pada harga puncaknya, dengan demikian akan membimbing Trader kapan saat terbaik untuk melakukan penjualan. Demikian pula, seorang pedagang dapat menggunakan teknik ini untuk mengidentifikasi seberapa besar kemungkinan resiko membeli suatu aset ketika harga jatuh, trader dapat menguji level tersebut.
Demikianlah ulasan mengenai teknik analisis moving average serta penerapannya dalam dunia trading. Masing cukup banyak teknik analisis lain yang dapat Anda gunakan, namun hemat saya teknik ini cocok bagi Trader Pemula. Sebab, teknik ini cukup sederhana diterapkan dalam dunia trading.
Comment
Advanced mode Light mode