Ibarat perang, senjata saja tidak cukup untuk dapat mengalahkan musuh, tapi juga butuh strategi yang tepat untuk menang. Begitu juga dalam trading, untuk bisa menang alias mendapatkan profit, modal yang besar tidak akan ada artinya tanpa dibarengi dengan strategi trading yang tepat.
Itu sebabnya, pertanyaan yang paling banyak dilontarkan oleh trader pemula bahkan yang sudah cukup lama bergelut di dunia trading pun masih seputar strategi trading yang terbaik dan cara menggunakannya. Artinya, strategi memang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dunia trading, karena penggunaan strategi yang tepat berbanding lurus dengan profit yang diperoleh.
Penggunaan strategi untuk dapat meraih keuntungan dari fluktuasi nilai mata uang, saham, emas serta yang lain sudah dilakukan sejak aktivitas trading mulai diperkenalkan dalam sistem perdagangan finansial. Sejak saat itu pula berbagai jenis strategi trading bermunculan dan masih akan terus bertambah seiring dengan berkembangnya sistem perdagangan finansial.
Strategi Trading Sederhana bagi Pemula
Diantara sekian banyak strategi untuk menafsir pergerakan pasar, baik strategi trading yang menggunakan analisis teknikal maupun analisis fundamental, ada empat strategi yang cocok bagi para pemula karena terbilang sederhana. Keempat strategi tersebut adalah:
Crossing Moving Average
Sebagaimana diketahui, indikator untuk mengidentifikasi arah trend yang paling banyak dipakai para trader, baik pemula maupun profesional adalah Moving Average (MA). Sistem kerja dari MA adalah memberikan konfirmasi pada saat harga dalam trend bullish (naik), dan ketika trend terindikasi bearish (menurun) maka MA akan bergerak di atas harga.
Teknik MA dilakukan dengan memanfaatkan momen crossing (persilangan) MA. Jadi perubahan arah trend akan terlihat saat MA melintasi harga lewat berpindahnya posisi garis indikator.
Sideways Trading
Istilah sideways digunakan untuk menyebut kondisi harga yang bergerak stabil atau cenderung mendatar. Strategi sideways dilakukan dengan memanfaatkan level-level support dan resistance yang dipakai sebagai batas atas dan batas bawah harga dalam range. Banyak hal yang digunakan untuk menentukan support resistance, seperti level psikologis, pola harga, pivot point atau tool Fibonacci.
Prinsipnya, pada saat harga membentur suport yang sudah teruji, dia akan memantul naik. Jadi, kemungkinan yang harus diantisipasi dari pergerakan tersebut adalah memantul turunnya harga ketika gagal menembus garis resistance.
Overbought dan Oversold
Overbought adalah kondisi disaat harga mencapai area maksimal sehingga akan mengalami penurunan, sedang oversold adalah kondisi harga saat berada pada titik paling bawah sehingga akan meningkat kembali. Kedua kondisi tersebut pergerakannya tidak terlihat di chart, namun dapat diketahui dengan memanfaatkan petunjuk sinyal dari indikator oscillator, seperti CCI, RSI, Stochastic serta yang lain.
Strategi trading yang satu ini memberi peluang reversal (pembalikan harga) sehingga mereka yang masih pemula pun akan mudah dalam menentukan pergerakan harga untuk meraih profit.
Breakout Trendline
Jika strategi sideways efektif digunakan pada saat harga bergerak stabil, maka breakout trendline justru sebaliknya yaitu ketika pasar sedang trending. Karena trendline sendiri merupakan garis vertikal yang disaat harga naik berfungsi sebagai support dan saat trend harga sedang turun berfungsi sebagai resistance.
Saat yang tepat untuk memanfaatkan strategi trading yang satu ini adalah ketika harga berganti arah begitu menembus trendline. Apabila garis trendline teruji kuat, awal sebuah reversal dapat ditandai dari sinyal breakout ini.
Berbagai Jenis Strategi Trading
Selain keempat jenis strategi trading sederhana yang cocok bagi pemula sebagaimana tersebut di atas, masih banyak strategi lainnya yang digunakan trader dalam menentukan waktu terbaik untuk membeli dan menjual. Beberapa strategi yang banyak digunakan trader diantaranya adalah sebagai berikut:
News Trading
Dampak kejadian dari peristiwa ekonomi dapat dipakai oleh trader untuk menebak arah pergerakan harga guna memperoleh keuntungan.
Scalping
Strategi ini dilakukan dengan membuka banyak posisi untuk bisa memperoleh keuntungan dalam setiap trading meskipun nilainya kecil. Sehingga yang dilakukan trader adalah mempertahankan posisinya dalam waktu singkat yang membuat scalping merupakan strategi trading tercepat.
Day Trading
Strategi yang populer ini memiliki sistem kerja yang sesuai dengan namanya yaitu melakukan pembelian dan penjualan pada hari yang sama. Jadi tidak ada posisi yang dibiarkan bertahan meski hanya semalam.
Swing Trading
Strategi trading ini bisa dibilang jangka menengah dengan menahan posisi hingga seminggu. Selama kurun waktu tertentu, trader berusaha mencari peluang pada swing low atau swing high dengan menyaring noise pada pergerakan harga.
Range Trading
Strategi yang dapat berjalan mulus di pasar sideways ini mempercayai pendapat bahwa selama jangka waktu tertentu harga dapat bertahan pada kisaran yang dapat diperhitungkan. Pada kisaran angka yang diprediksi itulah trader berulangkali melakukan pembelian dan penjualan pada posisi terendah dan tertinggi, bahkan selama satu sesi trading melakukannya berulang-ulang.
Position Trading
Masuk pada kategori trading jangka panjang karena strategi trading ini bisa berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sehingga butuh kesabaran yang tinggi. Analisis yang digunakan trader dalam menerapkan strategi ini adalah analisis fundamental dan analisis teknis.
Macro Trading
Strategi ini diterapkan dengan memanfaatkan analisis fundamental. Trader berupaya memahami kekuatan salah satu mata uang terhadap mata uang yang lain dengan menggunakan data makroekonomi sebagai indikator fundamental ekonomi.
Carry Trade
Perbedaan suku bunga antar negaralah yang dimanfaatkan strategi ini untuk mendapatkan keuntungan. Trader akan menggunakan salah satu mata uang yang suku bunganya rendah untuk digunakan membeli mata uang lainnya yang memiliki suku bunga tinggi. Jadi selisih dari suku bunga itulah yang menjadi keuntungan trader.
Pullback
Strategi yang juga dikenal dengan istilah Retracement Trading ini bersumber pada gagasan tentang harga yang tidak pernah bergerak pada garis lurus sempurna, karena di tengah trend yang besar harga selalu membuat semacam jedah. Itu sebabnya trader menunggu retrace atau menunggu harga untuk dikoreksi sebelum meneruskan trend sebelumnya.
Reversal Trading .
Strategi ini bisa dibilang sulit dan berisiko karena trader dituntut untuk mengantisipasi pembalikan trend harga yang sulit dikenali. Namun demikian keuntungan besar akan diperoleh trader apabila dapat menebak pembalikan harga yang benar.
Contrarian Trading
Disebut contrarian trading karena strategi trading ini dilakukan dengan melawan trend pasar. Sudah barang tentu risikonya sangat tinggi. Trader yang menggunakan strategi ini melakukan tindakan yang berlawanan dari apa yang dilakukan trader lain pada umumnya, seperti membeli disaat kinerja harga sedang buruk, kemudian menunggu hingga kinerja kembali membaik. Contoh lainnya dengan menjual disaat harga terlalu tinggi untuk bisa memperoleh keuntungan saat ada koreksi.
Price Action
Strategi yang juga dinamakan Naked Trading ini tidak memakai indikator analisis teknis, namun trader harus memiliki kemampuan dalam membaca grafik data harga. Mereka yang menerapkan strategi ini meyakini bahwa sinyal utama dari aktivitas pasar adalah harga, sehingga trader cenderung mengandalkan pola harga atau candlestick.
Itulah beberapa strategi trading yang selama ini digunakan trader. Tentu saja masih banyak strategi lain bahkan terlalu banyak untuk dijabarkan satu persatu. Bahkan strategi-strategi baru akan terus bermunculan seiring dengan perkembangan pasar finansial.
Strategi Trading Apa yang Terbaik?
Pertanyaan tentang strategi trading yang terbaik sama dengan pertanyaan tentang makanan yang paling lezat. Jika seseorang ditanya tentang makanan yang paling lezat, besar kemungkinan jawaban antara satu orang dengan orang lain akan berbeda, karena urusan lidah tergantung selera masing-masing.
Begitu juga dengan penggunaan strategi dalam trading, tergantung dari penguasaan masing-masing trader terhadap strategi yang dia jalankan. Meski seorang trader hanya menguasai satu-dua strategi namun jika dijalankan dengan konsisten dan disiplin dipastikan akan memberikan hasil yang maksimal.
Dengan kata lain dalam dunia trading tidak ada strategi yang lebih hebat dari strategi yang lain. Semua strategi memiliki kelebihan sekaligus kekurangan dan dipakai sesuai kebutuhan serta kepribadian trader.
Seorang trader bahkan disarankan untuk menggunakan strategi sederhana yang benar-benar dikuasai dan sesuai dengan karakternya jika ingin dapat melakukan trading dengan lebih optimal. Bukan dengan menduplikasi strategi trading yang dilakukan orang lain yang sebenarnya tidak sesuai dengan kepribadian trader tersebut.
Untuk itu, jangan terlalu memaksakan diri mempelajari sekian banyak strategi trading. Pilih saja beberapa strategi yang cocok dengan karakter Anda dan pelajari secara mendalam. (*)
Comment
Advanced mode Light mode